Teknologi computing
Mengenal teknologi computing
1. I-Cloude
i-Cloud keluaran Apple. iCloud memungkinkan untuk mengambil foto di iPad dan secara otomatis akan tersinkronisasi dengan MacBook. Kelebihan i-cloude juga dapat menambahkan kontak di MacBook yang otomatis akan ada di iPad yang terhubung. Demikian juga untuk mengatur kalender, mengunduh lagu, dan banyak lainnya. Tapi tentu dengan kondisi seluruh gadget harus terkoneksi dengan internet (yang mana saat ini sudah terfasilitasi cukup baik).
2. I-cal
Contoh kasus, MacBook dengan HP yang bukan Apple made. Di Apple, untuk kalender pakai software yang namanya iCal. Lalu kita set jadwal meeting hari Senin. Kemudian harus set juga di HP dengan hal yang serupa. Belum kalau menggunakan tablet. Tiga kali harus set kalender tersebut. Tidak hanya kalender, kontak, foto, notes, dan banyak hal lainnya yang harus kita sinkronisasi di tiap gadget kita. Nah, dengan adanya teknologi cloud computing, sinkronisasi antar gadget menjadi lebih mudah.
3. DropBox
DropBox merupakan sarana berbagi file dan melakukan sinkronisasi dengan gadget lain. Tak perduli apakah kita menggunakan Windows, Mac OSX, Android, ataupun device lainnya, kita bisa berbagi dan mendapatkan berbagai file dengan DropBox. Dan yang paling menyenangkan adalah, proses sinkronisasi berjalan otomatis setiap ada file baru yang kita masukan atau orang lain masukan. Contoh, computer a memiliki project mini games yang bernama Petualangan Adam. Folder Petualangan Adam tersebut dishare menggunakan DropBox ke programmer, designer, composer, dan lain-lain. Setiap ada yang menambahkan file baru ke dalam folder tersebut di komputer miliknya, computer a akan menerima file tersebut ke dalam komputer secara otomatis. Oleh karena itu, DropBox saat ini menjadi tools yang sangat penting untuk proses development saat ini.
(http://ardisaz.wordpress.com/2012/03/17/mengenal-teknologi-cloud-computing/)
4. Cloud Computing
Cloud computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server pusat yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi. Cloud computing membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwith.
Contoh cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu koneksi internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan serber semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider seperti Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu sendiri dan menikmati manfaatnya. Analoginya adalah, "Jika and membutuhkan susu, kenapa membeli sapi?" Yang semua pengguna butuhkan adalah manfaat menggunakan software atau hardware seperti mengirim email dll. Hanya untuk mendapatkan manfaat ini (susu) mengapa konsumen harus membeli sapi (software/hardware)
Cloud computing dipecah ke dalam 3 segmen : aplikasi, platform, dan infrastruktur. Setiap segmen memberikan tujuan dan penawaran produk yang berbeda untuk pebisnis dan individual di seluruh dunia. Pada bulan Juni 2009, penelitian dilakukan oleh VersionOne yg menemukan bahwa 41% profesional senior di bidang IT tidak tahu apa itu cloud computing dan dua pertiga dari profesional keuangan bingung dengan konsep tersebut. Pada bulan September 2009, penelitian Aberdeen Group menemukan bahwa perusahaan yang disiplin mencapai rata-rata 18% pengurangan biaya IT mereka dari cloud computing dan 16% pengurangan dalam data center power costs.
Sebagai suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu juga dengancloud computing. Pro dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada dari system teknologi baru tersebut. Berikut kelebihan daricloud computing :
o Kemudahan Akses
o Flesibelitas
o Penghematan
o Mengubah CAPEX jdi OPEX
o Lentur dan mudah dikembangkan
o Focus pada bisnis
http://www.lampungpost.com/kontak-kami/18446-cloud-computing-teknologi-masa-depan.html
• Mobile Computing
Taxi Dispatch
Taxi dispatch adalah adalah salah satu contoh applikasi mobile computing. Taksi dispacth merupakan sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan antara mobil taksi, operator atau server, dan calon penumpang. Taksi dispacth memungkinkan server dapat mengetahui posisi calon penumpang dengan cepat dan dengan segera mengirimkan datanya kepada lima sopir taksi terdekat hal ini mengurangi waktu yang diperlukan dalam berkomunikasi antara sopr taksi dan server sehingga penumpang tidak perlu menunggu terlalu lama. Selain itu, adanya sistem komunikasi ini mengurangi miss komunikasi antara sopir taksi dan server yang dapat menyebabkan berbagai kesalahan misalnya, penumpang dijemput oleh lebih dari satu taksi sekaligus atau penumpang tidak dijemput oleh taksi.
Taxi Dispacth menggunakan jaringan GPRS. Jaringan ini langsung menghubungkan semua taksi dengan server. Server bertugas menerima dan mengolah data dari calon penumpang dan dari taksi, sehingga dapat diketahui posisi taksi yang terdekat dengan penumpang.
Proses kerja taxi dispatch:
1. Calon penumpang memesan taxi melalui applikasi pemesanan taksi
2. Server yang telah menerima data dari penumpang segera mancari 5 taksi yang posisinya terdekat dengan penumpang.
3. Para sopir taksi yang telah dihubungi oleh server, segera mengkonfirmasikan apakah akan menjemput penumpang atau memilih penumpang lain.
4. Penumpang menerima konfirmasi dari server tentang informasi taksi yang akan menjemputnya.
http://ikilho-aku.blogspot.com/2011/12/teknologi-mobile-computing.html
• Tom – Tom penunjuk jalan
Kondisi jalan yang begitu rumit dan macet bisa membuat anda stres. Untuk mengetahui jalur mana yang paling pendek dan menghemat waktu, mungkin Anda membutuhkan alat penunjuk jalan.
Khusus bagi Anda yang gemar bertualang ke tempat-tempat baru, tentunya perlu perangkat Global Positioning System (GPS) yang dapat menunjukkan di mana lokasi yang bakal dituju. Sebenarnya fungsi GPS sudah tersedia di ponsel cerdas. Aplikasi yang biasanya dipakai adalah Google Map.
Salah satu penyedia produk navigasi, TomTom juga memiliki peta sendiri sekaligus perangkatnya. Perusahaan yang berpusat di Amsterdam Belanda ini memperkenalkan dua model GPS untuk mengemudi, yakni seri GO 2050 dan Via.
Ada lima model navigasi GPS yang diperkenalkan. Untuk seri Via, terdapat tiga model, yaitu TomTom Via 220, Via 260 yang mempunyai layar 4,3 inci dan Via 280 dengan layar 5 inci. Sedangkan untuk seri GO, tersedia TomTom Go 2050 dan GO 2050 World yang masing-masing berlayar 5 inci.
Semua model naviasi GPS TomTom tersebut telah memuat peta terbaru Indonesia berikut pre-installed peta tujuh negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, Hong Kong dan Macau.
Sedangkan untuk seri GO 2050 World sudah ditambahkan 59 peta untuk bernavigasi di 66 negara.
TomTom juga akan menyediakan peta terbaru yang bisa diunduh secara gratis dalam 90 hari. Peta ini dapat diunduh melalui peranti lunak yang disediakan secara gratis, My TomTom.
TomTom juga telah melengkapi kelima alat navigasi GPS tadi dengan panduan jalur yang menginformasikan pengguna tentang adanya pergantian jalur, menampilkan persimpangan berikutnya dengan tampilan foto realistis tiga dimensi.
Dari sisi desainnya, GPS buatan TomTom memiliki bingkai pegangan dan layar lipat yang mudah dipasang pada dasbor atau kaca depan mobil.
• Google docs
Microsoft secara terang-terangan menantang Google dalam bisnis layanan cloud computing atau komputasi awan. Melalui sebuah video berdurasi dua menit, Microsoft mencoba mempengaruhi pengguna Google Docs untuk beralih menggunakan Microsoft SkyDrive dan Microsoft Office. Video ini menggambarkan argumen umum Microsoft, tentang bagaimana SkyDrive yang dikombinasikan dengan Office dapat memberi solusi agar terhindar dari frustasi saat menggunakan Google Docs. Microsoft pun mengemas argumen itu dengan menarik. Video ini menceritakan tiga orang mahasiswa, Alissa, Jamal, dan Max, yang mendapatkan tugas makalah astronomi. Untuk menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi, mereka memilih untuk mengerjakan tugas bersama secara online, menggunakan layanan komputasi awan agar dapat saling berkolaborasi di mana pun mereka berada. Mulanya, mereka berkolaborasi mengerjakan tugas dalam satu dokumen menggunakan Google Docs. Tapi kemudian datanglah masalah. Di Google Docs, mereka tidak bisa membuat chart yang menarik, heading, atau image layout yang sedap dipandang. Malah, mereka harus meng-copypekerjaan dari Google Docs ke Microsoft Word untuk merapikan formatnya. Ini sama saja kerja dua kali dan menghabiskan waktu, begitu kira-kira argumen yang hendak disampaikan dalam video ini. Google Docs digambarkan tidak se-powerful layanan SkyDrive dan aplikasi Office dari Microsoft. Akhirnya, mereka beralih menggunakan SkyDrive dan Office, di mana mereka masih bisa mengerjakan tugas bersama secara online. Alissa mengerjakan tugas di perpustakaan kampus. Dia melakukan log-in ke situs SkyDrive.com, lalu membuat dokumen baru dan membagikannya ke Jamal dan Max.
Dalam makalah itu, Alissa kedapatan membuat pengantar tugas tersebut. Setelah selesai, Alissa memberi catatan untuk Jamal yang sedang mengerjakan tugas di kamar rumahnya. Jamal kedapatan bagian membuat chart yang bagus menggunakan Office. Setelah itu, giliran Max yang membuat grafis layout. Kembali ke perpustakaan, Alissa mengecek kembali makalah astronomi yang telah diperindah oleh kedua temannya. Tugas itu sudah terlihat rapih dan sedap dipandang, Alissa tinggal menambahkan kesimpulan. Video berjudul "SkyDrive and Office from Microsoft" ini terkesan meremehkan Google Docs. Layanan dari Google dianggap tidak bisa membuat karya sebagus menggunakan SkyDrive dan Office.Namun, semua itu kembali pada preferensi pengguna. Karena kebanyakan pengguna GMail sudah terlanjur nyaman dengan Google Docs.
http://tekno.kompas.com/read/2012/01/24/17482198/Tantang.Google.Docs..Microsoft.Andalkan.SkyDrive.dan.MS.Office