Reshuffle cabinet Indonesia diduga akan mempengaruhi dunia bisnis di Indonesia. Namun into hanya dugaan sementara yang belum bias dipastikan. Menurut salah satu sumber dari internet mengatakan dunia usaha tidak terganggu atas gonjang ganjing yang terjadi dalam reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Dampak yang terjadi bagi para pengusaha dan pebisnis masih minimal.
"Saya ingin menjelaskan gonjang ganjing politik belakangan ini tidak terlalu besar dampaknya bagi pengusaha. Belajar dari krisis tahun 2008 maka dampak itu makin terminimalkan, ada krisis finansial dan Eropa, kegaduhan tinggi di parlemen, terkait ancaman parpol tidak mengganggu dunia usaha," ujar Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Ismed Hasan Putro dalam acara diskusi Sindo Radio di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (22/10/2011).
Menurut Ismed, gangguan dunia usaha baru hadir ketika lahir regulasi yang seringkali menganggu kestabilan and ikut kemapanan dunia usaha untuk melakukan ekspansi bisnisnya.
"Kedua soal bunga perbankan, soal klasik, menyangkut infrastruktur, political will terkait energi kita, mengapa jika saja pemerintah mau membela kepentingan industri nasional kalau politik negara industri keramik kita tidak perlu tertatih-tatih," pungkasnya.
Selain terjadinya reshuffle cabinet, juga terjadi gempa di bali. Pasca gempa di bali ini juga diduga kuat akan mempengaruhi pasar modal untuk Indonesia mengingat Bali adalah salah satu objek utama untuk para turis asing.
Namun kepanikan ini hanya kepanikan sesaat, karena setelah situasi aman terkendali, kelangsungan bisnis usaha di Bali berlangsung normal kembali, bahkan para wisatawan lokal maupun mancanegara tidak membatalkan perjalanan mereka untuk liburan di Bali, dan wisatawan yang sudah berada di Bali pada saat kejadian tetap melanjutkan liburannya di Bali. Jelas sekali, bahwa peristiwa gempa yang terjadi ini tidak berpengaruh buruk pada usaha bisnis di Bali, karena semuanya berlangsung seperti biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar